Jumat, 09 Oktober 2015

Serunya Launching CoderTalk di Grup Coder Indonesia

21.44 Posted by Unknown No comments
Setelah sekian lama kami mempersiapkannya, akhirnya kami berhasil kembali menerbitkan majalah pemrograman digital. Sebagaimana yang pernah kami sampaikan sebelumnya di artikel sebelumnya, bahwa pada kali ini kami akan menerbitkannya dengan nama CoderTalk. CoderTalk merupakan majalah digital yang membahas tentang pemrograman dengan cara penyampaian yang santai. Info lebih detail tentang CoderTalk sendiri bisa diakses melalui www.codertalk.id.
Acara launching CoderTalk merupakan event online yang berlangsung di grup Facebook Coder Indonesia. Acara berlangsung tadi malam (1 Oktober 2015) dimulai pukul 19.00 WIB sampai dengan 23.00 WIB.
Acara launching CoderTalk memang telah kami persiapkan dengan matang, dan kami telah mempromosikannya seminggu sebelum acara berlangsung. Hingga acara dimulai ada sekitar 750 member yang bergabung mengikuti acara tersebut. Bahkan member terus bertambah saat acara berlangsung. So, walaupun acaranya bersifat online, tapi sensasi ramainya terasa sekali, apalagi didukung dengan teknologi realtime Facebook pada komen dan notif.
Acara dibuka tepat pukul 19.00 WIB oleh Toni Haryanto selaku COO CodePolitan. Dan langsung disambut meriah oleh member-member yang sudah lama menantikan. Berikut kira-kira penampakan pembukaannya.
pembukaan
Acara selanjutnya adalah sambutan sekaligus launching CoderTalk oleh saya sendiri. Berikut penampakannya:
launching
Nggak cuma sekedar launching CoderTalk, kami juga bagi-bagi doorprize dalam acara semalam. Untuk bagi-bagi hadiah dipandu oleh Ahmad Oriza, CTO CodePolitan. Kami membagikan 5 buah hadiah doorprize dengan cara membagikan 5 pertanyaan berbeda kepada peserta. Adapun lima hadiah yang dibagikan yaitu 3 buah kupon gratis CoderTalk, 1 buah Digispark Board dan 1 buah Tshirt CoderTalk. Berikut salah satu penampakan pertanyaan yang diajukan untuk doorprize:
doorprize
Berikut ini daftar orang-orang yang beruntung mendapatkan doorprize dari CodePolitan:
Kuis 1 : Bang Soni Setiawan – Kupon CoderTalk
Kuis 2 : Bang Setyo Nugroho – Digispark Board.
Kuis 3 : Bang Abdul Ghofur – Kupon CoderTalk
Kuis 4 : Bang Arvil Avenged – Kupon CoderTalk
Kuis 5 : Mas Setyo Nugroho – Kaos Codepolitan.
Btw, gokil hokinya Bang Setyo Nugroho, 2 hadiah utama disikat semuanya. selamat ya bro :D
Pada akhirnya kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah mendukung dan mensukseskan peluncuran CoderTalk. Semoga CoderTalk dapat bermanfaat bagi para programmer di Indonesia. Dan buat temen-temen yang nggak sempet ikutan acara CodePolitan tadi malam, jangan khawatir lain kali akan kita adakan acara online menarik lainnya.
Dan sebelum berakhir artikel ini, kami udah nyiapin juga beberapa hadiah menarik yang akan kami bagi-bagikan lagi, kali ini dengan Giveaway. Kapan? Tunggu aja tanggal mainnya dan pantengin terus CodePolitan dan channelnya. Dijamin nyesel kalo sampe nggak ikutan :D

Inilah Game-game Kreatif Pemenang Kompetisi js13kGames

21.40 Posted by Unknown No comments
Beberapa minggu yang lalu Codepolitan pernah mempublikasikan kompetisi bernama js13kGames. Js13kGames merupakan sebuah kompetisi dimana para peserta ditantang untuk mengembangkan game berbasis JavaScript namun dengan ukuran kurang dari 13 kilobyte. Peserta yang mengirimkan karyanya dinilai oleh juri-juri berpengalaman dibidang pengembangan game web seperti Richard Davey, Pablo Varias Navarro, dan Andrzej Mazur.
Kompetisi yang dilaksanakan selama satu bulan lamanya ini akan mengganjar para pemenang dengan hadiah-hadiah yang sangat menarik dari berbagai sponsor yang mendukung kompetisi ini, diantaranya terdapat smartphone Firefox OS Flame. Ada tiga kategori utama yang dilombakan yaitu Desktop, Mobile, dan Server.
Tiga besar pemenang untuk masing-masing kategori adalah:

Desktop

Behind Asteroids – The Dark Side oleh Greweb

Behind Asteroids – The Dark Side
Pada game Asteroids, umumnya kita berperan sebagai pesawat yang menembaki asteroid-asteroid yang bertebaran diangkasa. Namun digame bermain sebagai pengirim asteroid-asteroid untuk menghancurkan pesawat yang dimainkan oleh orang lain (AI). Hal yang menantang dari game ini adalah kita harus mampu mengarahkan asteroid pada posisi yang tepat dan menekan tombol tertentu di keyboard untuk mengirimkan asteroid tersebut. Mengasyikan, harus dicoba!

Road Blocks oleh Ash Kyd

Roadblocks
Roadblocks merupakan game puzzle dimana kita bertugas untuk menghubungkan jalan yang saling berseberangan. Jalan, bangunan, serta benda-benda lain digame ini digambarkan dengan bentuk-bentuk kotak yang lucu (blocks). Puzzle yang ditawarkan cukup menantang dan dapat kita mainkan di Google Chrome, Firefox, Edge, dan Safari (iOS 6 atau lebih tinggi).

ChessPursuit oleh Saturnyn

Chess Pursuit
Terinspirasi dari permainan catur, di game ChessPursuit ini kita berperan sebagai Raja Hitam yang hendak kabur dari kejaran para Kuda putih. Game ini sejenis endless runner dimana kita akan terus berlari dari kejaran musuh. Raja Hitam tentu tidak bisa lari begitu saja dengan tenang. Ada halangan-halangan yang menanti. Halangan-halangan tersebut adalah bidak-bidak putih yang berjejeran diharapan Raja Hitam yang siap menghadang.

Mobile

Juara pertama dan kedua kategori mobile sama dengan kategori desktop. Hal ini dimungkinkan karena panitia memperbolehkan peserta mendaftarkan gamenya di beberapa kategori sekaligus. Meskipun terlihat tidak adil, namun itulah kelebihan pengembangan game web dewasa ini bukan?

It’s Raining … Boxes?! oleh Remy Vansteelandt

It’s Raining Boxes
Jadi ceritanya kita sedang terjebak di suatu pulau yang tidak ada jalan keluar. Sedangkan pada saat itu hujan sedang turun. Air yang berada dibawah kita perlahan mulai naik dan siap menenggelamkan kita. Beruntung pada saat hujan air turun, hujan kotak pun turun. Kotak-kotak ini bisa kita tumpuk untuk membantu kita berlari dari kejaran air. Namun ingat, jangan sampai tertimpa hujan kotak!

Desktop

Men in Maze oleh Iftah

Men in Maze
Game pemenang kategori server ini merupakan game multiplayer. Kita dapat berperan sebagai pemain merah atau biru yang saling bertarung, tembak-menembak, melompati tembok, menghancurkan tembok hingga memutar ulang waktu.

Papertron oleh Csaba Csecskedi

Papertron
Pernah nonton Tron? Grafis game ini terinspirasi oleh Tron. Kita bermain melawan tiga pemain lain dan saling menghindar dari tabrakan. Selain tabrakan kita juga tidak boleh keluar dari arena pertandingan. Papertron juga memiliki fitur chat.

Captain Nicebeard oleh Patrick Woodcock

Captain Nicebeard
Aye captain!
Captain Nicebeard merupakan game petualangan laut dimana kita berperan sebagai bajak laut yang sedang menolong teman-temannya yang terapung-apung dilaut. Selain menyelamatkan kolega yang hampir tenggelam, kita juga dapat mengumpulkan peti harta karun yang tersebar di sekeliling map. Sayangnya hingga level ketiga saya belum menemui kapal musuh untuk ditembak.

Daftar lengkap para pemenang masing-masing kategori termasuk kategori tambahan seperti community awards, firefox os special, dan social special (facebook, twitter, google+) dapat dilihat dihalaman resmi js13kgames.com.

Rabu, 30 September 2015

Belajar Jadi Programmer Handal Dari Ollie Salsabeela, CTO NulisBuku.com

07.57 Posted by Unknown No comments

Siapa bilang developer yang sukses di Indonesia itu hanya dari kalangan laki-laki saja? Dan siapa bilang nggak ada wanita yang tertarik jadi developer dan nggak bisa sukses jadi developer yang handal? Tokoh yang satu ini bakal jadi bukti bahwa wanita pun bisa jadi seorang developer yang hebat. Aulia Halimatussadiah, atau biasa dipanggil Ollie, wanita kelahiran Yogyakarta, 17 Juni 1983 ini adalah seorang web developer yang merupakan CTO dan Co-founder dari NulisBuku.com.
Pada kesempatan kali ini kita akan coba belajar dari kak Ollie tentang bagaimana doi belajar dan bisa seperti saat ini. Berikut wawancara Nyankod dengan Ollie.
Bisa jelaskan sekilas tentang latar belakang kak Ollie?
Later belakang pendidikan saya adalah Teknik Informatika. Saya bekerja sebagai web developer selama 2.5 tahun di sebuah perusahaan IT sebelum saya memutuskan resign dan membangun Kutukutubuku.com di tahun 2007.
Apa kesibukan kak Ollie selain coding dan nulis buku?
Saya sibuk menjalankan bisnis saya, ada Kutukutubuku.com online bookstore, TukuSolution.com web development solution, NulisBuku.com online self-publishing platform dan TempaLabs.com game studio.
Apa itu NulisBuku.com?
NulisBuku.com adalah layanan online self-publishing print-on-demand pertama di Indonesia.
Apa latar belakang didirikan NulisBuku.com?
Awalnya NulisBuku.com didirikan tahun 2010 karena terinspirasi dengan masalah yang saya hadapi sendiri, sebagai penulis ternyata saya masih kesulitan menerbitkan karya saya yang tidak sesuai dengan idealism penerbit. Akhirnya dengan partner-partner saya, kami memutuskan untuk memberi solusi untuk penulis-penulis di Indonesia. Siapa saja bisa menerbitkan buku secara mandiri tanpa modal atau biaya. Hanya perlu upload naskah di tempat kami dan memasarkan bukunya untuk mendapatkan royalty.
Sebelum NulisBuku.com apakah kak Ollie pernah membuat startup lainnya?
Sebelum NulisBuku.com, saya membuat toko buku online Kutukutubuku.com dan TukuSolution konsultan IT yang fokus di web dan apps building .
Perempuan menjadi seorang developer itu sangat jarang sekali di Indonesia, adakah hambatan-hambatan khusus yang kak Ollie alami?
Awalnya saya merasa saya lebih bodoh daripada teman-teman developer pria saya, tapi saya baru mengerti kalau teknik coding saya saja yang berbeda dari mereka. Dan saya baru tahu setelah ngobrol dengan sesama developer wanita. Karena jumlah developer wanita yang sedikit membuat kita tidak bisa banyak bertukar pikiran seperti layaknya developer pria
Apa yang menyebabkan kak Ollie tertarik untuk menjadi seorang developer dan mempelajari hal-hal tekhnis programming?
Awalnya saya hanya ingin membuat website pribadi yang keren seperti milik teman-teman saya yang kuliah di luar negeri pada saat itu
Adakah kiat-kiat khusus dari Kak Ollie untuk bisa jago programming?
Dari awal tetapkan kamu ingin membuat apa? Seperti saya, saya sudah tahu bahwa saya ingin membuat website pribadi, maka yg harus saya pelajari adalah HTML, CSS dan PHP. Kalau kamu ingin membuat apps, maka beda lagi yang harus dipelajari. Mengetahui hasil akhir dan mengetahui alasan kenapa kamu membuat itu akan penting sebagai awal. Setelah itu banyak latihan dan eksperimen agar terbiasa.
Banyak informasi yang menyatakan bahwa saat ini lulusan IT di Indonesia banyak yang tidak siap terjun ke dunia industri, menurut kak Ollie apa yang menjadi penyebabnya?
Tidak siap karena pada saat di kampus mereka hanya belajar dari dosen dan buku teks saja dan tidak mau mengeksplor trend baru di dunia luar, tidak mau mempraktekkan ilmunya, maka dari itu lulusan IT menjadi tidak siap kerja.
Menurut kak Ollie apa yang paling menjadi kesulitan ketika sesorang mempelajari programming? Dan bagaimana solusinya?
Paling sulit adalah saat menemukan kesulitan dan tidak bisa memecahkannya. Solusinya, banyak bergabung dengan komunitas-komunitas developer agar bisa mendiskusikan masalahnya bersama-sama.
Apa harapan kak Ollie untuk industri IT, para programmer dan tecnopreneurship di Indonesia?
Harapan saya, anak-anak muda Indonesia mau berkiprah lebih dalam di dunia IT dan menggunakan kemampuannya untuk memecahkan masalah di masyarakat dan sukses menjadi panutan bagi dunia.
SAMSUNG CSC

Programmer Seperti Apa yang Dicari Perusahaan?

07.55 Posted by Unknown No comments

Perkembangan dunia IT di Indonesia dibeberapa tahun terakhir meningkat pesat. Dengan pesatnya perkembangan dunia IT di Indonesia, permintaan akan talenta dibidang ini terus meningkat. Tidak mudah memang mencari sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Banyak hal yang mempengaruhi masalah ini, salah satunya adalah tidak ada lingkungan khusus yang mempertemukan perusahaan dengan para talenta terbaik dibidang teknologi informasi. GeekHunter, creative and innovative recruitment consultant asal Bandung, Jawa Barat ini hadir untuk membantu perusahaan menemukan talenta terbaik dibidang teknologi informasi khususnya programmer.
GeekHunter merupakan salah satu konsultan perekrutan tenaga kerja bidang IT di Indonesia yang memiliki visi dan misi untuk menjadi IT talent pool nomor 1 di Asia Tenggara. GeekHunter bertujuan untuk membantu perusahaan mencari talenta yang benar-benar dibutuhkan di perusahaan masing-masing terutama programmer dan tenaga IT lainnya. Dengan jaringan yang sangat luas, GeekHunter dapat menemukan tenaga IT yang cocok untuk perusahaan anda dengan lebih cepat. Bahkan GeekHunter menawarkan garansi yang tidak dapat ditawarkan perusahaan lain, gratis pergantian tenaga kerja, atau bahkan uang kembali jika memang tidak puas dengan tenaga IT yang ditawarkan oleh GeekHunter.
Beberapa waktu yang lalu, Codepolitan berkesempatan untuk mewawancarai GeekHunter. Informasi yang kami dapatkan lewat wawancara singkat ini akan sangat bermanfaat bagi mereka yang sedang mencari pekerjaan dibidang teknologi informasi. Programmer seperti apa yang dicari? Apa yang harus dilakukan oleh seorang programmer untuk mendapat perhatian perusahaan? Kesalahan-kesahalan apa yang sering dilakukan oleh programmer dalam proses melamar kerja? Semua pertanyaan itu akan terjawab. So, let’s check it out.

Programmer seperti apa yang seringkali kali dicari?

Ada beberapa hal yang selalu kami tekankan pada kandidat-kandidat kami;
  • Programmer yang mau belajar, terutama mempelajari hal-hal yang baru karena semakin banyak skill yang dia miliki maka semakin banyak dicari.
  • Loyal, banyak programmer yang hanya bekerja sebentar di satu perusahaan dengan tujuan mengejar gaji yang tinggi, tapi pengetahuan yang dia miliki minim.
  • Seorang programmer harus memiliki sikap yang baik, tidak sedikit suatu perusahaan mempekerjakan seorang programmer dengan skill yang hebat tetapi tidak di dukung dengan sikap yang baik dan akhirnya perusahaan itu memutuskan untuk mengeliminasi sang programmer.
  • Seorang programmer harus bisa berkomunikasi dengan baik tidak hanya dengan komputernya. Kebanyakan programmer di satu perusahaan bekerja dalam tim, kemungkinan buruk akan terjadi apabila tidak ada komunikasi yang baik antar anggota tim.
  • Selain komunikasi yang baik, programmer juga lebih baik didukung dengan kemampuan komunikasi dalam bahasa inggris karena tidak sedikit perusahaan dari luar negeri mempekerjakan programmer dari Indonesia.

Lulusan IT banyak setiap tahunnya, programmer banyak tapi kenapa sering kesulitan dalam merekrut seorang programmer?

Lulusan IT hanya 30% yang memutuskan untuk menjadi programmer. Programmer yang bagus tidak banyak, seperti yang telah dikatakan tadi bahwa seorang programmer harus mau belajar hal-hal yang baru dan tidak hanya mendalami 1 skill saja. Banyak perusahaan dari luar negri seperti Malaysia, Singapura dan Australia mempekerjakan programmer-programmer dari Indonesia sehingga mereka lebih tertarik untuk bekerja di luar negri daripada di Indonesia. Selain itu banyak pula programmer yang memutuskan untuk freelance atau bekerja dari rumah.

Apa yang harus programmer lakukan agar menarik perhatian perusahaan dan menjadi programmer yang dicari oleh perusahaan?

Pertama adalah profil. Dalam membuat CV seorang programmer harus memiliki profil yang baik yang mampu mendeskripsikan dirinya. Yang kedua adalah technical details, seorang programmer harus bisa menjelaskan keahlian yang dia miliki secara mendetail. Selanjutnya adalah project details, sebuah perusahaan akan melihat portofolio dalam menilai seorang programmer, maka dari itu seorang programmer yang memiliki banyak portofolio dan menjelaskan project-project itu dengan detail akan dengan mudah menarik perhatian suatu perusahaan. Hal yang harus dilakukan oleh programmer selanjutny adalah meningkatkan pengalaman. Semakin banyak pengalaman seorang programmer, semakin tinggi pula skill yang dia miliki. Kemudian yang tak kalah penting, sikap. Sebuah perusahaan akan mempertimbangkan seorang programmer dengan skill minimal tapi berkelakuan baik. Dan yang terakhir adalah ketertarikan pada perusahaan yang bersangkutan.Seorang programmer yang hendak melamar pekerjaan pada suatu perusahaan harus memperlihatkan ketertarikannya pada perusahaan tersebut.

Apa kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan oleh programmer ketika melamar kerja?

  1. 1 general CV for all the companies, seringkali seorang programmer membuat CV yang sama untuk beberapa perusahaan yang berbeda, itu berarti mereka tidak memperlihatkan ketertarikannya kepada perusahaan tersebut.
  2. Did not prepare anything, seorang programmer yang akan melakukan wawancara sebaiknya mempersiapkan segala sesuatunya seperti CV beserta portofolio (berupa hard copy atau laptop untuk memperlihatkan project-project yang pernah dia kerjakan) dan strategi-strategi apa yang sekiranya akan dijadikan pertanyaan.
  3. Not yet doing a research about the company / have no idea about the company, sebelum mencoba untuk melamar pekerjaan sebaiknya seorang kandidat melakukan research tentang perusahaan itu sendiri.
  4. Not passionate, jangan sampai seorang programmer menunjukan kalau mereka tidak tertarik atau tidak bersemangat kepada sebuah perusahaan.
  5. Asking unreasonable salary increment, normalnya kenaikan gaji seoranga programmer 10% sampai 30% dari current salary, terkadang seorang programmer meminta kenaikan gaji yang sangat signifikan yang membuat sebuah perusahaan berfikir ulang bahkan tidak tertarik pada programmer itu sendiri.
  6. Show a big interest and enthusiasm, seorang programmer harus menunjukan kalau dia memiliki ketertarikan dan rasa antusias terhadap apa yang mereka kerjakan.

Mengintip Teknologi Dibalik KelasKita

07.54 Posted by Unknown No comments

Siapa yang tak mengenal kelaskita.com? Situs yang bergerak dibidang teknologi pendidikan ini menyediakan sarana belajar dan mengajar secara online dan interkatif bersama peserta didik, teman, komunitas, bahkan dunia. Saat ini telah tersedia 147 kelas publik dan privat serta 178 tes. Kesuksesan kelaskita saat ini merupakan buah cucuran keringat dari sang pendiri, Bang Ali.
Tampilan kelaskita.com
Tampilan kelaskita.com
Bang Ali yang bernama lengkap Ali Kusnadi merupakan programmer berbakat lulusan IAIN Cirebon. Selain itu Bang Ali juga seorang pendukung Free and Open Source Software dengan berkontribusi sebagai penerjemah dibeberapa proyek open source seperti Ubuntu, GIMP, Inkscape, dan Blankon Linux. Sebelum memfokuskan segenap perhatian, waktu, dan energinya untuk mengembangkan kelaskita, Bang Ali pernah bekerja di beritacerbon.com dan PT Woolu Aksaramaya. Selain itu Bang Ali juga pernah menjadi seorang freelancer sebelum bekerja di PT Woolu Aksaramaya.
Bang Ali Kusnadi
Bang Ali Kusnadi
Bermula saat diminta dosen kenalannya untuk menyiapkan Moodle (platform elearning open source yang cukup populer), Bang Ali terinspirasi untuk mengembangkan aplikasi web sendiri yang bisa mempermudah orang lain untuk belajar maupun mengajar secara online. Akhirnya pada bulan Desember tahun 2012, kelaskita telah dapat diakses. Meskipun telah dapat diakses, karena pada saat itu masih sibuk bekerja, proyek pembuatan kelaskita masih belum begitu berkembang. Oleh sebab itu, setelah dua tahun mengembangkan kelaskita, Bang Ali merasa harus memfokuskan segenap perhatian, waktu dan energinya agar kelaskita semakin maju. Pada tahun 2014, Bang Ali keluar dari PT Woolu Aksaramaya dan bekerja fulltime di kelaskita.
Setelah tiga tahun membantu mencerdaskan bangsa, kelaskita telah memiliki 5 orang pengembang utama yang terdiri atas:
  • Backend developer 2 orang
  • Frontend developer 1 orang
  • Desainer 1 orang
  • Android developer 1 orang
Kelaskita merupakan salah satu contoh aplikasi web yang menggunakan teknologi-teknologi terkini. Bahasa pemrograman utama yang digunakan adalah Python dengan web framework Django. Django merupakan web framework Python yang sangat populer yang berada dibelakang situs-situs keren seperti Instagram, Bitbucket, Pinterest, Mozilla Support, dll. Selain Django, kelaskita juga memanfaatkan Bottle dan Falcon. Bottle juga merupakan salah satu web framework yang dibuat menggunakan Python, sedangkan Falcon merupakan framework Python khusus untuk membuat cloud API.
Selain Python, bahasa pemrograman lain yang digunakan kelaskita adalah JavaScript. Agar lebih interaktif, tentu JavaScript akan sangat diperlukan oleh kelaskita. Dibagian backend, kelaskita menggunakan Nodejs yang mana programnya ditulis dalam bahasa pemrograman JavaScript.
Untuk masalah penyimpanan data, kelaskita menggunakan MongoDB. MongoDB merupakan aplikasi basis data open source berbasis dokumen. Berbasis dokumen karena MongoDB tidak menyimpan datanya dalam bentuk tabel-tabel yang berelasi melainkan kedalam dokumen yang disebut dengan BSON. Selain MongoDB, kelaskita juga menggunakan Redis. Namun, jika MongoDB digunakan untuk menyimpan data-data yang digunakan oleh peserta, maka Redis bersama dengan Memcached digunakan untuk menyimpan data sementara kelaskita agar tidak terjadi permintaan yang berlebihan ke server utama.
Karena memiliki pengguna yang cukup besar, kelaskita memiliki ribuan pesan yang mengantri untuk dikirimkan. Setiap kelas yang dibuka diikuti oleh ratusan orang. Anggap saja satu kelas diikuti oleh 100 orang dan saat ini terdapat 147 kelas, maka untuk notifikasi terkait pengumuman untuk setiap kelas setidaknya akan ada 14.700 pesan yang mengatri untuk diatur pengirimannya. Untuk mengatur hal ini, kelaskita menggunakan RQ.
Sebagai sebuah aplikasi web, tentu kelaskita membutuhkan web server. Untuk yang satu ini, kelaskita memilih Ubuntu beserta Gunicorn dan Nginx. Pemilihan Ubuntu mungkin tidak terdengar aneh karena sistem operasi besutan Canonical ini telah memiliki reputasi sebagai sistem operasi yang handal baik di desktop maupun server. Gunicorn merupakan Python WSGI HTTP Server, aplikasi yang secara khusus digunakan untuk web framework yang dibuat dengan Python seperti Django, Flask, web2py, dll. Nginx sendiri merupakan HTTP Server berukuran kecil yang sangat handal, namun Nginx tak hanya sekedar HTTP Server. Nginx juga dapat digunakan sebagai reverse proxy untuk protokol HTTP, HTTPS, IMAP, SMTP, POP3, bahkan dapat digunakan sebagai load balancer dan HTTP Cached.
Tidak mudah untuk mengembangkan aplikasi web yang kompleks seperti kelaskita. Tim pengembang kelaskita pun pernah mengalami berbagai kesulitan, contohnya saat membuat fitur realtime notification dan sistem cache. Setelah beberapa tahun, kesulitan tersebut bertambah, misalnya bagaimana kelaskita mengirimkan notifikasi secara realtime kepada 5.000 peserta suatu kelas, atau bagaimana kelaskita mengirim email ke 50.000 peserta yang terdaftar? Terkadang kelaskita harus menulis ulang query bahkan apps-nya jika terdapat bagian-bagian yang sudah tidak optimal lagi saat digunakan oleh ribuan peserta.
Saat ini kelaskita sedang mengembangkan aplikasi Android agar pengguna dapat belajar di kelaskita melalui smartphone kapanpun dan dimanapun. Layaknya beberapa startup lain, kelaskita juga mengalami kesulitan saat mencari Android developer. Butuh waktu hingga tiga bulan untuk menemukan programmer yang dianggap memenuhi kriteria untuk mengembangkan kelaskita. Sulitnya meyakinkan calon programmer bahwa proyek yang sedang dikerjakan bisa sukses dimasa depan merupakan alasan utama mengapa kelaskita membutuhkan waktu tiga bulan untuk menemukan orang pilihannya.
Dengan lahirnya kelaskita, Bang Ali berharap dapat membantu lebih banyak orang yang ingin belajar maupun ingin mengajar. Selain itu, Bang Ali juga berharap agar kelaskita dimasa yang akan datang dapat sedikit membantu mencerdaskan Indonesia dan memberi inspirasi untuk teman semua, supaya bisa membuat karya yang bermanfaat bagi masyarakat.
Belajar materi kuliah yaang ga itu-itu aja di kelaskita.com
Belajar materi kuliah yaang ga itu-itu aja di kelaskita.com

Mengapa Kita Harus Belajar Coding?

07.52 Posted by Unknown No comments
Belajar coding, untuk saat ini menurut saya hukumnya hampir mirip dengan fardhu kifayah, dan itu berlaku untuk sebuah negara. Artinya, dalam sebuah negara harus ada orang yang bener-bener secara serius belajar coding, dan jika nggak ada satu orang pun di negara tersebut yang mempelajarinya maka seluruh warga negara akan terkena dosanya. Kok bisa? Oke, silahkan baca sampai selesai dulu.
Kita semua pasti setuju bahwa sekarang kita berada di era digital. Betapa informasi sangat mudah diakses melalui internet. Dalam hitungan detik kita bisa terhubung dengan orang-orang di belahan bumi lainnya yang jika kita hitung secara fisik, jaraknya sangat jauh. Informasi di Jepang pagi ini bisa langsung kita lihat, tanpa kita harus pergi ke Jepang terlebih dahulu. Hasil pertandingan sepak bola di Inggris, bisa langsung kita akses tanpa perlu menunggu berhari-hari, padahal kita tidak pergi ke Inggris.
Kemajuan teknologi telah banyak mengubah pola hidup kita. Dan yang lebih “gokil”-nya lagi, perubahan itu tidak perlu menunggu berabad-abad. Masih segar dalam ingatan kita, kakek dan nenek kita pernah bercerita bahwa tanah yang saat ini berdiri kokoh gedung-gedung tinggi, jalan-jalan yang ramai dilalui kendaraan dulunya adalah hutan, kebun atau mungkin rawa. Kakek dan nenek kita mungkin pernah bercerita, bahwa dahulu untuk bersekolah mereka harus menempuh perjalanan jauh. Untuk berkomunikasi dengan kerabat jauh mereka membutuhkan waktu berjam-jam atau bahkan berhari-hari perjalanan. Saat ini, anak-anak SD sudah bermain tablet layar sentuh, mereka berbicara tentang film anime yang tayang di Jepang saat ini.
Hadirnya mesin pencari, Google, Yahoo, Bing sangat membantu dalam keseharian kita. Sangat mudah sekali mencari informasi berkat mesin pencari. Belum lagi jejaring sosial, Facebook, Twitter dan Google Plus. Betapa kita dimanjakan untuk berkomunikasi dengan teman-teman kita walaupun berada di lokasi yang sangat jauh. Dahulu yang namanya belanja, ya harus keluar rumah, pergi ke toko, memilih barang belanjaan di toko, membayar cash. Sekarang? Kita bahkan bisa berbelanja tanpa harus bergeser 1 meter pun dari tempat duduk kita.
Industri berubah, pola hidup berubah, kebiasaan kita berubah. Lantas, siapa sebenarnya yang merubah itu semua? Siapa orang dibalik hadirnya mesin pencari, jejaring sosial, game, toko online itu? Siapa lagi kalau bukan programmer. Siapa yang membuat sistem operasi sehingga kita bisa menggunakan komputer dalam keseharian kita? Siapa yang membuat Google, Facebook, WhatsApp, Ebay, Flappy Bird? Mereka adalah para penyihir, yang menciptakan sesuatu dari sihir baris-baris kode.
penyihir
Sumber gambar: codeodor.com
Kembali ke pernyataan saya sebelumnya, belajar coding mirip fardhu kifayah hukumnya. Dari kita harus ada yang benar-benar serius mempelajarinya. Ini mungkin tidak terkait dengan dosa atau tidak, tapi ini terkait dengan kemajuan negara.
Kembali saya ajak untuk melihat betapa cepatnya perubahan industri berlangsung dan nanti akan kita lihat apa relevansinya dengan kemajuan negara dan belajar coding. Sebagai contoh nyata, beberapa tahun lalu kita masih ingat dengan ramainya Blackberry? Kalau kita tengok masa-masa itu, rasanya amat kecil sekali kemungkinan bahwa Blackberry akan tersungkur seperti saat ini. Semua orang saat itu begitu mendambakan memiliki gadget Blackberry, BBM menjadi trend. Tapi sekarang? Blackberry terpogoh-pogoh berjuang melawan kedigjayaan Androidnya Samsung dan Iphonenya Apple. Satu contoh lagi, kita mungkin masih ingat dengan Friendster. Bagaimana nasibnya sekarang? Bukankah beberapa tahun yang lalu ia sempat menjadi raja? Perubahan begitu cepat terjadi, cracking industri dimana-mana dan inovasi sulit terbendung. Memang begitulah dunia, kejam. Siapa yang lebih kuat dia akan bisa bertahan. Yang tidak kuat terhadap perubahan akan tergilas. Yang jadi pertanyaan adalah, apa peran kita dalam perubahan itu? Seolah kita hanya menonton dan mengikuti arus perubahan, hanya menjadi yang mencoba bertahan dengan perubahan, dan berusaha mengikuti perubahan. Lantas siapa yang membuat perubahan itu? Ya, mereka adalah negara-negara yang memiliki inovasi, negara-negara yang memiliki programmer-programmer hebat yang selalu menciptakan hal-hal baru. Kita masih jadi penonton pertarungan mereka.
Tidak hanya itu, coba tengok beberapa artikel berikut: ‘Lulusan TI Banyak yang Mengecewakan’, Lulusan IT tak siap hadapi dunia kerja?. Jangankan untuk bersaing, lulusan IT kita justru dibilang mengecewakan dan tidak siap kerja. Mudah-mudahan berita itu salah.
Itulah mengapa harus ada dari kita yang benar-benar belajar coding. Semakin banyak yang mempelajarinya, maka akan semakin baik. Semakin besar pula potensi akan munculnya karya-karya kita, munculnya inovasi-inovasi tanah air. Syukur-syukur ke depannya kita bisa menjadi negara yang bisa melahirkan produk baru yang mendunia, dan kemudian ikut serta dalam pertarungan, dan tidak hanya menjadi penonton.
Mungkin terlalu tinggi jika kita membicarakan dunia dan negara. Mari kita persempit, kita bicara tentang mengapa kita sebagai seorang individu perlu belajar coding. Steve Jobs pernah berkata, “Everybody in this country should learn how to program a computer, because it teaches you how to think.”, bahwa setiap orang harus belajar cara memprogram komputer / coding, karena itu mengajarkan bagaimana cara berpikir.
Benar sekali, dengan belajar coding atau memprogram komputer, kita akan belajar bagaimana cara berpikir yang baik, tertruktur, sistematis dan efisien. Itu akan sangat berguna sekali dalam kehidupan kita, terutama dalam menyelesaikan masalah kita.
Dan yang paling penting adalah, ketika kita memiki skill coding, kita akan leluasa untuk berkarya. Kita punya ide briliant untuk membuat sebuah aplikasi atau web yang akan menyelesaikan banyak masalah, jika kita memiliki skill coding, kita hanya perlu membuatnya. Kita akan leluasa untuk mengembangkan ide. Tidak dibatasi ketidakmempuan kita membuatnya. Ketika kita punya ide membuat game yang bagus, kita hanya perlu membuatnya. Contohnya Dong Nguyen, ketika dia punya ide untuk membuat game Flappy Bird, dia hanya tinggal membuatnya. Bahkan disela-sela kesibukan dia bekerja. Dan kita tahu, betapa boomingnya Flappy Bird itu. Dan sekarang dia membuat sebuah game baru bernama Swing Copters. Menyenangkan bukan.
FLAPPY-BIRD
Untuk belajar coding, seseorang tidak mesti masuk kuliah jurusan komputer. Siapa pun bisa. Itu tidak seperti dokter, yang kita harus masuk jurusan kedokteran dulu untuk menjadi seorang dokter atau melakukan praktek dokter. Tidak juga seperti seorang tentara, yang harus masuk akademi dulu. Siapa saja bisa belajar coding bahkan menjadi programmer. Siapa saja bisa berkarya dengan coding, apapun profesinya. Seorang guru bisa saja belajar coding, untuk membuat aplikasi yang berguna dalam proses mengajarnya. Seorang ibu rumah tangga bisa saja belajar coding untuk membuatkan anaknya sebuah game yang menarik dan mendidik. Ya, siapa saja bisa.
Dengan semakin canggihnya teknologi, bahkan sekarang coding menjadi semakin mudah. Tidak hanya dengan telah banyaknya framework dan library yang mempermudah, sekarang malahan telah banyak tools yang memungkinkan kita untuk coding hanya dengan drag grop saja. Seperti Blockly misalnya. Bahkan juga untuk membuat game sudah banyak tools yang seperti itu.
So, tunggu apa lagi? Belajar coding dari sekarang dan berkaryalah.

Mahasiswa IT Harus Bisa Coding

07.51 Posted by Unknown No comments
Sepintas judul artikel ini serasa aneh sendiri buat saya. Itu seperti “Mahasiswa Kebidanan Harus Bisa Membantu Pesalinan”, yang apabila itu dijadikan pertanyaan maka jawabannya pasti “ya iyalah”. Tapi ternyata tidak demikian pada kenyataannya, mungkin hampir semua kita sepakat akan bilang “ya iyalah”, tapi ternyata nggak sedikit temen-temen mahasiswa IT yang kemudian tersesat atau mungkin membiarkan diri tersesat, seolah berkata “ya iyalah bro, kecuali mungkin gue”. Mari kita tengok kembali berita ini: Lulusan TI Banyak yang Mengecewakan.
lulusan_it_mengecewakan
Berita itu sudah lama sekali, sekitar 4 tahun yang lalu, mudah-mudah sekarang keadaan sudah berubah. Terlepas dari berita itu sudah basi atau belum, saya rasa perlu kita tinjau ulang sisi pentingnya seorang mahasiswa IT untuk mampu menguasai skill coding, agar kemudian tidak ada lagi yang tersesat.
Ditinjau dari sisi pendidikan dan kurikulum, Pak Romi Satria Wahono telah memaparkan dengan sangat jelas pada artikel “Wajibnya Skill Coding Bagi Mahasiswa Computing“, betapa pentingnya skill coding bagi mahasiswa IT. Ada satu pernyataan yang menarik buat saya pada artikel Pak Romi tersebut, yaitu “mahasiswa computing tanpa skill coding itu bagaikan garam tanpa asinnya”. Sedikit menggelitik, namun sangat mengena maknanya. Betapa coding dan mahasiswa IT itu adalah sesuatu yang tidak bisa dipisahkan. Bukan hanya sebagai tambahan atau opsi yang kalaupun tanpanya garam masih tetap garam. Asin bagi garam adalah inti, artinya jika tanpa asin, apalah arti garam? Itu berarti, jika tanpa skill coding, apalah arti lulusan IT.
Di awal sudah saya singgung sedikit perbandingannya dengan mahasiswa kebidanan. Coding bagi lulusan IT itu ibarat membantu persalinan bagi seorang lulusan kebidanan. Apalah gunanya seorang kuliah di jurusan kebidanan jika dia tidak bisa membantu seorang ibu melahirkan.
Oke, kita mungkin sudah tahu bahwa skill coding memang wajib ain bagi mahasiswa komputer, dan kita tahu bahwa meninggalkannya adalah salah. Namun terkadang kita tahu ada hal baik yang harus dikerjakan, tapi tetap saja tidak kita kerjakan, dan sebaliknya ada hal tidak baik yang kita harus jauhi malah justru kita kerjakan. Maksud saya adalah, tidak serta merta ketika kita mengetahui hal baik lantas kita mengerjakannya, ada banyak variabel lainnya yang juga terlibat. Mari buat lebih sederhana, saya ibaratkan dengan sholat bagi seorang muslim. Semua orang muslim di dunia ini tahu bahwa sholat adalah wajib, tapi nyatanya masih ada yang meninggalkannya. Pun demikian yang saya maksud di atas.
Sebenarnya alasan seseorang masuk kuliah jurusan IT itu berbeda-beda dan pemahaman tentangnya di awal pun berbeda-beda. Ada yang kuliah hanya karena mencari gelar, ada juga yang mengincar ijazahnya, ada juga yang memang belajar. Pada dasarnya itu adalah hak, dan bebas-bebas saja. Namun terlepas dari tujuan, ketika kita masuk ke dalam perkuliahan, kita akan terikat oleh tanggung jawab bidang keilmuan kita, sesuai jurusan yang kita pilih. Karena pada akhirnya setelah lulus kita akan dikenal sebagai lulusan dari jurusan tersebut.
Pada prinsipnya, apapun jurusan kita saat di perkuliahan tidak mengharuskan kita menjadi apa kita nantinya. Kita bebas-bebas saja, bahkan berprofesi yang tidak ada kaitannya sama sekali dengan jurusan kita pun tidak masalah. Bukankah sukses itu tentang bahagia, bukan tentang kita menjadi apa karena jurusan kita. Pak Mario Teguh tidak pernah punya sejarah pernah kuliah di jurusan motivasi, tapi nyatanya beliau menjadi motivator hebat saat ini. Bahkan Iskandar Soiesman sang pembuat Panada Framework justru berasal dari jurusan Sosiologi, namun justru menjadi programmer yang handal. Bahkan Bill Gates sendiri malahan tidak menamatkan perkuliahannya. Saya rasa banyak sekali contohnya, orang yang hebat dan besar bukan karena jurusan di perkuliahannya. Namun, jadi apapun kita nantinya ketika lulus, bukankah baik jika kita bertanggung jawab terhadap bidang keilmuan kita? Paling tidak itu akan menjadi bekal kita nantinya. Karena saya sendiri percaya bahwa, apa yang dipelajari itu tidak akan sia-sia, mungkin belum saat ini, atau mungkin bukan di dalam profesi kita, tapi kita pasti akan merasakan manfaatnya.
Mungkin agar lebih menyegarkan lagi, mari kita tengok kembali tulisan saya sebelumnya di CodePolitan tentang alasan mengapa kita harus belajar coding. Terutama jika Kamu mahasiswa IT, kamu sebenarnya sudah berada di track yang baik.
Sebenarnya, akan repot sendiri jika mahasiswa IT tidak memiliki skill coding. Bagaimana tidak, banyak sekali tugas dan aktivitas di perkuliahan yang selalu berkaitan dengan coding. Paling tidak, tugas akhir atau skripsi. Bayangkan betapa repotnya jika mahasiswa IT tidak memiliki skill coding atau tidak mengerti coding, sedangkan dia harus membuat aplikasi atau program yang jelas-jelas harus coding.
Yang saya lihat, ada satu kesalahan umum yang sering dilakukan oleh mahasiswa IT yang tidak mengerti coding ketika perkuliahannya, yaitu terlalu lama mencari jati diri. Maksud saya adalah, mereka terlalu lama memikirkan akan fokus mempelajari bahasa pemrograman apa, atau akan menjadi apa nantinya. Mungkin karena terlalu banyak bahasa pemrograman yang diajarkan sehingga bingung harus mulai mempelajari bahasa pemrograman yang mana dulu. Dan kemudian sadar-sadar sudah di semester tua, dan sebentar lagi harus skripsi. Sebenarnya saya juga tidak terlalu ngerti kenapa mahasiswa IT banyak disuguhi bahasa pemrograman di perkuliahan, kenapa tidak fokus 1 saja dulu sebagai dasarnya. Mungkin tujuannya untuk memperkenalkan bahwa ada banyak lho bahasa pemrograman di dunia, tapi akhirnya malah akan membuat mahasiswa bingung harus mulai belajar coding dengan bahasa apa. Tapi saya yakin kurikulum itu sudah dipikirkan matang-matang.
Pengambilan peminatan sejak dini (masih semester awal-awal) saya rasa akan berdampak baik. Jangan terlalu lama memikirkan akan mempelajari bahasa pemrograman apa atau akan fokus mempelajari bidang apa. Bukan tidak memikirkan, karena itu juga sangat penting, namun jangan terlalu lama asik memikirkan, mulai sajalah. Mulailah fokus untuk mempelajari bahasa pemrograman apa yang ingin dikuasai nantinya. Kemudian jadikan bahasa pemrograman itu sebagai bahasa pemrograman yang digunakan untuk tugas kuliahmu.
Demikianlah, semoga bermanfaat terutama bagi mahasiswa IT yang masih kebingungan. Segeralah bertaubat, pelajarilah sebuah bahasa pemrograman tertentu, milikilah skill coding. Terlepas dari apakah kamu akan menjadi apa nantinya, jika kamu memiliki skill coding, pasti ada sesuatu yang bisa kamu lakukan, dan yakinlah itu sangat bermanfaat.

Yang Developer Bisa Pelajari Dari Game Fenomenal Flappy Bird

07.50 Posted by Unknown No comments
Popularitas Flappy Bird memang sudah lama tenggelam dan game-nya pun sudah lama ditarik dari peredaran oleh sang developernya, namun saya harap itu tidak membuat kita tidak mau belajar darinya dan kita tidak bisa mengambil manfaat darinya. Walau bagaimana pun Flappy Bird adalah sebuah game yang sempat fenomenal dan layak untuk kita mengambil pelajaran darinya.
Saya rasa hampir seluruh penduduk bumi saat ini tahu apa itu Flappy Bird. Sebuah game dengan burung gendut yang punya mata besar, bibir lebar dan setengah mati berusaha terbang menghindari pipa untuk bertahan hidup. Game yang membuat orang yang memainkannya kesal. Bahkan mungkin ada orang yang saking kesalnya sampe-sampe melempar atau merusak smartphonenya. Ya, begitu menggemaskannya dan menyebalkannya game itu.
Flappy Bird dibuat oleh Dong Nguyen, seorang developer game berasal dari Vietnam. Flappy Bird dibuat hanya oleh Dong Nguyen sendiri. Saya ulangi, Flappy Bird dibuat hanya oleh Dong Nguyen sendiri. Ya, sendiri. Game ini bahkan hanya dibuat olehnya hanya dalam waktu tidak lebih dari 3 hari saja dan itu pun sambil dia bekerja.
Apakah Dong Nguyen sangat hebat sehingga bisa membuat game Flappy Bird hanya dalam waktu 3 hari saja? Tidak juga, saya rasa banyak orang yang bisa membuatnya dengan lebih cepat. Kami saja membuat game semisal Flappy Bird yang kami beri nama Flappy Nyan hanya dalam waktu 2 hari saja, dan itu pun dengan sangat santai. Bahkan kami membuat tutorial cara membuatnya di nyankodMagz edisi 17 Noga Namespace dan saya rasa siapa saja bisa membuatnya dengan mengikuti tutorial tersebut.
Game Flappy Bird memang sangat sederhana, dengan teknologi yang sederhana pula, tapi kita semua tahu bahwa efeknya tidak sederhana. Lihatlah betapa cepatnya game ini mewabah keseluruh dunia, jauh lebih cepat dari pada Virus Ebola. Dan ini tentunya membuat banyak developer game di seluruh dunia frustasi. Bagaimana tidak, banyak developer game yang merancang game dengan sedemikian canggihnya, bahkan penggarapannya butuh waktu bertahun-tahun dan dikembangkan oleh puluhan orang-orang hebat, namun tidak bisa lebih fenomenal dari Flappy Bird, game sederhana dengan tampilan cupu yang hanya didevelop oleh seorang developer dan dalam waktu 3 hari saja.
Yang saya lihat sebagai seorang programmer dari fenomena Flappy Bird ini adalah bahwa teknologi dan tampilan suatu produk itu terkadang bukan hal yang utama, yang sederhana sekali pun jika itu sesuai dengan kebutuhan dan tepat guna bagi pengguna maka itu akan sukses. Flappy Bird tahu bagaimana cara agar sebuah game menjadi dibutuhkan, menarik dan memiliki sifat adiktif yang membuat orang mau memainkannya berkali-kali bahkan walaupun mereka dibuatnya kesal oleh game tersebut. Flappy Bird sukses bukan karena dibangun dengan teknologi canggih, dengan algoritma-algoritma rumit, game itu bahkan hanya dibuat sederhana dan hanya butuh waktu 3 hari untuk menyelesaikannya. Bukan juga karena tampilannya bagus. Lihatlah aktor utama di Flappy Bird bahkan tidak jelas apakah itu seperti burung ataukah ikan. Mungkin jika bukan karena judulnya adalah Flappy Bird yang mengandung istilah bird yang artinya burung, saya mungkin akan menganggap itu sebagai ikan. Terlebih lagi kalau memainkan game Flappy Bird rasanya saya kembali lagi kezaman Nintendo dan Mario Bross.
flappy
Flappy bird memang merupakan sebuah game, tapi apa yang kita bisa pelajari dari situ tidak hanya sebatas untuk game development. Kita bisa belajar darinya untuk semua produk kita. Bahwa point penting dari sebuah produk yang kita bangun bukanlah dilihat dari betapa canggih aplikasi itu dibuat, dengan framework yang super keren, atau teknologi yang wow. Bukan itu! Bukan juga dari tampilan yang memukau, penuh dengan animasi yang WAH. Point utama ketika kita membangun sebuah produk adalah tahu kebutuhan pengguna dan apa yang menarik buat mereka. Teknologi yang canggih tentu nilai tambah, tampilan yang bagus tentu suatu hal yang bagus, tapi memenuhi kebutuhan pengguna itu yang lebih utama.
Saya ingat pesan Leontinus Alpha Edison, Co-founder Tokopedia, bahwa ketika kita membangun sebuah produk kita harus benar-benar menurunkan ego kita, karena walau bagaimana pun teknologi tetaplah nomor dua setelah produk itu sendiri. Karena kita seorang programmer atau developer, sering kali kita ingin aplikasi yang kita buat sangat canggih, dengan teknologi terbaru, framework yang sedang trend dengan tampilan yang wow, penuh animasi. Kita sering memaksakan untuk melihat semuanya dari sisi tekhnis. Kita ingin terlihat keren karena menerapkan teknologi yang canggih, yang akhirnya waktu development menjadi molor, padahal mungkin itu bukanlah point utama dari aplikasi kita, mungkin itu hanyalah kosmetikal belaka yang kalaupun tanpanya dunia masih tetap damai dan aplikasi masih berjalan lancar dan tepat guna. Ego kita kadang membuat kita sering salah memasang prioritas. Jika untuk belajar sih nggak masalah, tapi jika kita sudah terjun ke produksi dan ingin produk kita digunakan oleh orang lain, maka yang harus kita tekankan adalah nilai manfaat dan memenuhi kebutuhan pengguna. Dengan teknologi yang sederhana sekalipun jika bermanfaat dan tepat guna, itu tidak masalah. Dari pada kita membangun aplikasi yang super keren dan canggih tapi malah nggak ada yang menggunakan dan tidak menyelesaikan masalah. Sekali lagi, membuat karya kita tampak canggih dan memukau itu adalah nilai tambah dan itu sangat baik bagi karya kita, namun itu bukanlah prioritas utama, fokuslah terlebih dahulu pada membangun manfaat dengan apa yang dibutuhkan oleh pengguna.
Sebagai penutup, mungkin satu quote dari Linus Torvalds bisa menjadi nasihat yang baik buat kita untuk melengkapi apa yang kita pelajari dari Flappy Bird. Linus Torvalds pernah berkata “Any program is only as good as it is useful”, program yang baik itu yang digunakan dan tepat guna. Semoga bermanfaat :D

C/C++, Tak Sebatas Untuk Kuliah

07.49 Posted by Unknown No comments
Bahasa pemrograman C sebuah bahasa pemrograman yang dikembangkan oleh Dennise M. Ritchie yang juga pengembang UNIX. Sedangkan C++ adalah improvisasi dari C yang dilengkapi dengan fitur unggulan lainnya, salah satunya adalah adanya fitur paradigma object oriented programming. C/C++ merupakan bahasa pemrograman yang sudah dikenal dari 20 dekade lebih untuk pengembangan aplikasi di UNIX, dan aplikasi lainnya. Namun bagi beberapa mahasiswa jurusan IT di Indonesia khususnya, bahasa C/C++ merupakan sebuah bahasa yang agak dijauhi dan menakutkan oleh mahasiswa jurusan IT pada umumnya.
C/C++ merupakan bahasa pemrograman yang biasanya digunakan sebagai pengantar di mata kuliah algoritma dan pemrograman, struktur data, dan teknik kompilasi. Mahasiswa cenderung beralih ke bahasa pemrograman lain karena menganggap bahasa C/C++ adalah bahasa yang hanya digunakan untuk kuliah saja. Tapi tahukah bahwa C/C++ tidak hanya sebatas untuk kuliah? Berikut ini adalah beberapa penggunaan bahasa pemrograman C/C++ yang tidak hanya terbatas untuk kuliah saja.

1. Mempelajari Kernel dari Sistem Operasi

Kernel Linux, Windows, dan OSX dibangun menggunakan C/C++. Kernel merupakan kumpulan system libraries, system calls, hardware driver, compiler, dan beberapa aplikasi untuk user. Kernel merupakan program komputer yang mengelola input/output antara hardware dengan aplikasi yang dibangun oleh seorang programmer. Kernel menerjemahkan instruksi dari aplikasi menjadi instruksi yang akan dieksekusi oleh CPU dan hardware lainnya. Kernel memiliki tempat yang sangat terproteksi di memory. Kernel melakukan tugas seperti mengeksekusi proses dan menanganti interrupts. Pemisahan ini dilakukan agar user Tidak mengganggu sistem dengan menggunakan program miliknya. Berbekal dengan kemampuan C/C++, Anda dapat mempelajari XNU (https://github.com/opensource-apple/xnu) dan Linux (https://www.kernel.org/). Keduanya merupakan kernel yang bersifat open source.

2. Membangun aplikasi desktop

Membuat aplikasi desktop merupakan salah satu ranah yang digeluti oleh pengembang perangkat lunak. Dengan menggunakan C/C++, kamu dapat membuat berbagai aplikasi mulai dari sederhana hingga kompleks dengan memanfaatkan GUI library yang disediakan oleh sistem operasi yang kamu gunakan. Jika menggunakan Windows, kamu dapat menggunakan GUI library Windows Form. Jika menggunakan OSX, kamu dapat menggunakan GUI library Cocoa. Sedangkan di Linux dan Unix, kamu dapat menggunakan GTK. Tidak hanya terpaku pada GUI library yang terikat pada suatu sistem operasi, dengan C++ kamu juga dapat menggunakan GUI library yang bersifat cross-platform seperti WxWidget, Qt, FLTK, dan IUP.

3. Membuat aplikasi mikrokontroler

C/C++ sudah lama digunakan untuk pengembangan aplikasi mikrokontroler. Salah satu teknologi yang paling banyak digunakan adalah CodeAVR yang merupakan IDE untuk mengembangkan aplikasi mikrokontroler di chip AtMega. Mikrokontroler sangat luas, mulai dari membangun perangkat elektronik, robotik, hingga internet of things dapat kamu jelajahi untuk membangun perangkat yang kamu rancang. C/C++ ini umumnya menjadi partner utama para pengembang robot.

4. Ikut mengembangkan teknologi open source

Tak dapat dipungkiri bahwa C/C++ sudah turut andil dalam pembangunan berbagai aplikasi open source di dunia. Mulai dari kernel sistem operasi hingga bahasa pemrograman dibangun diatasnya. Tentu saja karena mereka open source, kamu dapat berkontribusi untuk ikut menyumbang fitur yang kamu inginkan atau memperbaiki kode program sesuai dengan guideline yang mereka miliki. Contoh teknologi open source yang populer adalah NodeJS, dimana banyak kontributor yang ikut mengembangkan NodeJS dengan mengandalkan C/C++. Di Indonesia, ada juga bahasa pemrograman BAIK yang siap menanti kontributor dan peninjau proyek untuk mengembangkan bahasa BAIK menggunakan C/C++.

5. Membuat atau mempelajari bahasa pemrograman dengan C/C++

Dengan berbekal teknik kompilasi dan automata, mungkin kamu dapat memulai bereksperimen untuk membuat bahasa pemrograman sendiri dengan menggunakan bahasa C/C++. Mengapa tidak? Karena bahasa pemrograman yang ada seperti PHP, Python, NodeJS, Ruby, dan lainnya menggunakan bahasa C/C++ untuk menyusun perintah, keyword, aturan sintaks, libraries, lexer dan parser. Bahasa pemrograman BAIK yang dikembangkan Pak Haris Hasanudin pun menggunakan C/C++ untuk membangunnya. Umumnya bahasa pemrograman memiliki untuk menjalankan instruksi dari bahasa pemrograman. Sebagai contoh, kamu dapat melihat bagaimana bahasa C/C++ digunakan untuk menjalankan program yang ditulis menggunakan BAIK di source code BAIK di SourceForge

6. Membuat library untuk bahasa pemrograman lain

Tidaklah mengherankan apabila C/C++ digunakan untuk membangun library bagi bahasa C/C++. Ternyata eh ternyata bahasa pemrograman yang populer seperti Ruby, Java, Python, dan PHP mengizinkan kita untuk membangun library dalam bahasa C/C++ yang nantinya dapat diakses sebagaimana sintaks masing – masing bahasa pemrograman tersebut. Di Ruby, kamu dapat membuat library dengan menggunakan standard RubyGems. Di Java, kamu dapat membuat library dengan menggunakan fitur Java Native Interface. Di PHP, kamu dapat menggunakan teknologi third party seperti PHP-CPP untuk membangun library PHP menggunakan C++. Di Python, kamu dapat mengikuti panduan membangun library Python dengan C/C++ di dokumentasi resmi Python.

7. Membuat aplikasi perangkat mobile

Ranah perangkat mobile merupakan salah satu ranah di teknologi informasi yang sangat berkembang cepat. Jarak rilis antar pembaharuan sistem operasinya pun sangat dekat. Beberapa sistem operasi perangkat mobile yang populer antara lain Windows Phone 8, Android, TizenOS, SailfishOS, Ubuntu Touch, PalmOS dan iOS. Seperti yang kita tahu, bahasa pemrograman yang umum digunakan di TizenOS, iOS, Sailfish OS dan PalmOS adalah C++, berbeda dengan Windows Phone 8 yang umum menggunakan C#, Android yang umum menggunakan Java, dan Ubuntu Touch yang umum menggunakan QML. Windows Phone 8 mengizinkan kamu untuk membangun aplikasi mobile di platform tersebut menggunakan Visual C++. Android mengizinkan kamu untuk membangun aplikasi dengan C++ yang dibantu dengan menggunakan Native Development Kit. Sedangkan Ubuntu Touch mengizinkan kamu untuk membangun ekstensi QML menggunakan C++ yang dipadu dengan Qt Library. Untuk iOS sendiri Objective-C lebih banyak digunakan untuk pengembangan aplikasi mobile di platform tersebut.

8. Membuat Game

Membuat game, salah satu hal yang paling menarik di antara pengembangan perangkat lunak lainnya. Untuk mengembangkan game Anda membutuhkan aset berupa suara, gambar, platform, dan tentu saja kode program yang berisi logika game. C++ sudah akrab di mata para pengembang game mulai dari pengembang game Nintendo, PlayStation, GameBoy Advance, dan konsol lainnya. Pada saat itu memang tidak banyak pengembang game yang dapat dengan mudah mendapatkan SDK untuk membangun game di platform tersebut. Tapi kini sudah banyak tersedia game engine seperti Marmalade, Panda3D, dan Cocos2D yang dapat kamu gunakan untuk mengembangkan game dengan menggunakan C++. Misal saja dengan Panda3D, kamu dapat membangun game 3D yang dapat dipasang di banyak sistem operasi, atau juga dapat membangun game untuk Android/Windows Phone/iOS dengan menggunakan Cocos2D.

Alasan Mengapa Framework Adalah Bahasa Pemrograman Baru

07.48 Posted by Unknown No comments

Perdebatan bahasa pemrograman favorit antar programmer adalah hal yang biasa terjadi ketika kita berada di kampus jurusan komputer atau start up dan cara mereka membela bahasa pemrograman favorit mereka pun beraneka ragam. Ada yang membahas sintaks yang lebih sederhana, ada yang membahas library yang dimiliki lebih melimpah dan ada juga yang membahas bahasa pemrograman tersebut lebih laku di dunia kerja.
Namun perdebatan antar programmer sekarang sudah bergeser kepada framework apa yang digunakan. Framework menjadi perdebatan antar programmer ketika menghadapi proyek pengembangan software. Contohnya ketika ada proyek sistem informasi berbasis web, maka pertimbangan programmer ada pada framework apa yang digunakan, bukan lagi bahasa pemrograman, misalnya Laravel, Zend, CodeIgniter, Ruby on Rails, Django dan lain-lain –meskipun pada beberapa kasus (mungkin banyak kasus) biasanya framework yang dipertimbangkan mengacu pada bahasa pemrograman apa yang dikuasai oleh programmer yang akan mengerjakan proyek tersebut. Tapi dalam hal ini, framework seolah-olah sudah seperti “bahasa pemrograman” baru. Berikut beberapa alasan mengapa saya katakan framework sudah seperti “bahasa pemrograman” baru.

Bahasa pemrograman sudah diringkas menjadi API

Kebanyakan bahasa pemrograman sudah diringkas menjadi API. Dan berbagai masalah API bisa ditangani dengan compiler dan garbage collector termutakhir. Otomasi sudah mulai menggantikan trik coding konvensional seperti pointer juggling, bit-banging dan smart coding. Kita cukup menjalankan pipelining antar API untuk menghasilkan output yang kita inginkan.
Hal terpenting yang harus dipahami adalah bagaimana API tersebut bekerja dan bagaimana kita mengambil manfaat dari kelebihan API tersebut. Struktur data seperti apa yang diterima API tersebut? Bagaimana algoritma didalamnya berjalan ketika ukuran data mulai membesar? Hal-hal semacam inilah yang mestinya lebih diutamakan untuk dibahas. Selain itu, kini sudah banyak kakas yang bisa kita manfaatkan untuk memanggil suatu rutin dari suatu bahasa untuk digunakan di bahasa pemrograman yang lain, seperti memanggil library C ke dalam bahasa Java. Hal tersebut mestinya bisa lebih efektif dibanding bila kita mempelajari bahasa pemrograman baru dan mengkonversi libary bahasa pemrograman tersebut ke dalam bahasa pemrograman yang kita gunakan.

Framework adalah kerja keras programmer

Memanfaatkan framework sama halnya dengan menghargai kerja keras programmer terdahulu. Tapi lebih penting dari itu, menggunakan framework berarti memangkas waktu dan tenaga kita untuk hal-hal dasar yang sudah dilakukan oleh programmer terdahulu. Kita bisa saja membuat sebuah aplikasi dari nol, membuat semua fungsi sendiri. Tapi apakah kode yang kita buat sudah lebih optimal dibanding kode yang sudah dibuat orang lain, dan terlebih lagi, apakah itu sebanding dengan waktu yang kita keluarkan? Kita mungkin tidak suka arsitektur yang mereka pilih, tapi akan jauh lebih efisien bila kita berdamai dengan perbedaan tersebut dan cukup ikuti gaya aturan API mereka bila memang hal tersebut menjawab persoalan kita.

Dominasi Algoritma

Berbagai algoritma kini sudah diringkas dalam API framework. Bila kita membuat sendiri suatu algoritma satu per satu sebenarnya hanya memperlambat pengembangan project kita. Mengapa? Karena waktu kita akan terbuang untuk memahami dan menerapkan algoritma dan struktur data tertentu dibanding bila kita menggunakan apa yang sudah tersedia dalam framework, terkecuali bila memang tujuan Kamu adalah memperdalam ilmu. Cara paling efisien dalam proses produksi adalah dengan mengoptimalkan penggunaan API framework. Framework sudah diuji bertahun-tahun dan dikembangkan oleh banyak kontributor sehingga programmer boleh sedikit merasa aman terkait reliabilitas API.

IDE adalah asisten

Banyak programmer yang masih menggunakan text editor. Hal itu tidak salah. Namun bila pengembangan project kita ingin lebih cepat maka gunakanlah IDE. Dengan IDE, tak peduli kita salah meletakkan posisi titik koma dimanapun. IDE akan memberi arahan dan menjelaskan error yang kadangkala luput dari pandangan bila dideteksi dengan cara manual. Selain itu biasanya IDE juga sudah mendukung fitur autocomplete atau code snippets, baik untuk API dari bahasa pemrograman dasar maupun dari framework yang kita gunakan. Menggunakan IDE akan membantu kita bekerja lebih efisien.

Drag and Drop mulai menggantikan sintaks

Framework pengembangan software dengan cara drag and drop sudah mulai bermunculan. Sintaks-sintaks pun mulai disembunyikan dengan bentuk yang lebih mudah dipahami sehingga bahasa pemrograman pun tak diperdebatkan. Contoh nyata adalah GUI Builder dan AndroidBuilder. Kita dapat mengembangkan software dan game hanya dengan drag n drop dari object fungsi yang diinginkan.

Code is law

Larry Lessig, salah satu profesor hukum Harvard mengatakan, “Code is Law.” Seperti kita lihat, bahasa pemrograman bersifat agnostik. Maksudnya ia dibuat dan diatur seperti apa yang si pembuat inginkan, sehingga bahasa pemrograman dapat mengerjakan apapun yang dituliskan oleh programmer. Tentu saja dengan aturan penulisan tertentu sesuai dengan bahasa pemrograman tersebut. Tapi kita dapat yakin bahwa setiap kode yang kita tulis akan selalu menghasilkan keluaran yang tepat seperti yang kita inginkan. Bila tidak, itu artinya kode kita tidak sesuai dengan aturan.
Tapi terkadang di luar hal sintaks, kita memang perlu menambahkan sedikit pengecekan di sana-sini untuk meminimalisir munculnya pesan kesalahan. Hal ini masih diperlukan karena program yang kita buat nantinya akan digunakan oleh pengguna dengan beragam variabel kondisi seperti sistem operasi yang digunakan, pada device apa ia dijalankan, dan sebagainya. Nah, dalam hal ini framework ibarat kitab undang-undang, kumpulan aturan-aturan yang bisa kita aplikasikan sehingga kode yang kita buat lebih efisien dan bebas kesalahan. Framework sudah menyelesaikan kebutuhan dasar seperti hal tersebut sehingga kita hanya perlu ‘patuh’ pada aturan framework dan biarkan framework yang mengurusi sisanya.

Itulah mengapa saat ini framework sudah seperti sebuah bahasa pemrograman baru. Sehingga terkadang dalam beberapa kasus, kita bisa menemukan bahwa ada orang yang mampu menguasai framework tertentu, sebut saja CodeIgniter atau Laravel, namun tidak mengerti secara fasih bahasa pemrograman PHP, yang notabene menjadi pondasinya. Hal itu dikarenakan keduanya memiliki aturan-aturan tertentu dalam penggunaannya, yang terkadang bisa dipelajari secara terpisah. Seolah seperti mempelajari bahasa pemrograman baru.

10 Tipe Developer Berdasarkan Google

07.46 Posted by Unknown No comments
Google merupakan sebuah perusahaan yang awalnya hanya bergerak di ranah mesin pencarian website, namun seiring perkembangannya, Google tumbuh menjadi perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi dengan mengandalkan kecerdasan buatan dan data mining yang membuat bisnisnya semakin maju. Tidak hanya itu perusahaan yang dulunya suka ngasih gratisan ini, kini punya berbagai layanan eksklusif bagi enterprise untuk mendapatkan dukungan Google dalam proses bisnis konsumenya.
Google sendiri tidak hanya mempengaruhi kehidupan orang – orang pada umumnya. Para IT developer pun ikut terkena imbasnya dengan kehadirannya. Rekomendasi hasil pencarian terbaik yang diberikan Google mampu mengubah beberapa kebiasaan developer dalam belajar, dan kehadiran teknologinya mampu mengajak orang untuk bergabung dengan Google. Oleh karena itu mari kita simak 10 tipe developer yang berhubungan dengan Google :D.

1. Ga mau Googling

Nah developer ini biasanya emang baru belajar pertama kali. Biasanya ketika ada problem selalu melempar pertanyaannya langsung kepada yang lebih ahli baik di forum ataupun secara langsung. Karena seringnya menanyakan pertanyaan yang sudah biasa ditanyakan tanpa Googling dulu, alhasil bukannya dapat jawaban yang pas malah kadang kena Bully dari anggota yang lainnya. Biasanya tipe developer yang ga mau Googling akan mendapatkan jawaban: “coba gooling”, “udah googling aja”, “biasain googling”, dan lain – lain.
Ada aja alasannya mulai dari ga punya akses internet di luar website yang digratiskan, ga bisa bahasa inggris, ga tahu keywordnya, sampai bilang males. Aduhai sekali teman, hidup itu perlu usaha dan pengorbanan. Dan pertanyaannya pun tidak lebih dari “Apa sih Linux?”, “Gan minta contoh tutorial bahasa pemrograman PHP dong”, “cara membuat SQL itu gimana sih gan”.
Buat kamu yang ada di tipe pertama ini :3, semangat terus yah belajarnya. Cobain untuk googling masalah kamu dulu yah :D.

2. Suka nyuruh Googling

Biasanya developer seperti ini yang sudah malang melintang di dunia IT. Para pemula atau developer level apapun yang menanyakan pertanyaan biasa aja, akan disuruh googling langsung. Memang benar hanya dengan googling saja kita dapat melihat jawaban lengkap dari pertanyaan biasa saja tersebut. Tapi beda bila pertanyaannya memang unik dan belum pernah ditemukan sebelumnya dari orang yang ditanyakan, pasti dia pun akan menjawab pertanyaan dan mengajak kita diskusi, walaupun tidak lama kemudian akan menyuruh googling lagi. Namun ada juga developer yang belum punya kesempatan untuk menjawab karena mungkin sedang sibuk atau ada kerjaan lain yang lebih diprioritaskan akhirnya nyuruh googling juga.
Buat kamu yang suka disuruh googling, jangan menyerah karena ga dijawab yah :D. Ayo mari kita googling.

3. Suka Googling sendiri

Nah tipe developer seperti ini biasanya merupakan tipe developer yang efektif dan efisien, karena problem yang dia temukan dihadapi dulu sendiri dengan mencari jawaban di Google, kemudian mengumpulkan hasil pencarian dan membaca hasil pencarian untuk memecahkan masalah yang dihadapinya. Developer seperti ini akan menjadi developer yang akan selalu mencari jawaban dari sebuah pertanyaan yang sudah umum, misal “cara konfigurasi web server …. “, “cara membuat web dengan python…”, “cara mengirim e-mail dengan node.js”, dan lain – lain.
Kadang bila ada sebuah obrolan yang terdengar olehnya, ketika temannya lagi ngobrolin Angular.js atau Dart, maka dia tidak akan tinggal diam dan langsung googling kedua kata tersebut dan membaca pengenalannya. Sehingga dia dapat informasi baru apa yang diobrolin temannya, dan menjadi lebih nyambung kalau nanti ada obrolan serupa.
Yah memang saat ini untuk nyambung dalam sebuah obrolan developer kita harus rajin mencari apa yang kita belum tahu tanpa harus menanyakannya dulu. Tapi hati – hati juga jangan sampai setiap hal yang diobrolakan teman developer kita, dicari terus. Entar malah kebanjiran informasi yang akan membuat kita tidak fokus dalam ngulik sesuatu.

4. Tukang ngulik Android

Selain terkenal dengan mesin pencariannya, salah satu teknologi yang tidak asing di mata developer atau user adalah Android. Sistem operasi untuk smartphone berbasis Linux yang diciptakan Andy Rubin ini mampu menciptakan gelombang baru dalam pengembangan aplikasi perangkat mobile. Sebagai sistem oeprasi mobile yang bersifat open source, sistem operasinya banyak dimodifikasi oleh vendor teknologi mobile seperti Samsung, ASUS, Huawei, Sony, Motorola, dan lainnya. Android sendiri dikembangkan untuk membangun berbagai perangkat tidak hanya di smartphone dan tablet saja, sekarang Android sudah mulai digunakan untuk mengembangkan appliance seperti IP TV, netbook, dashboard mobil, dan digital signage.
Dengan kehadiran berbagai perangkat berbasis Android tersebut, para developer sudah banyak yang terjun dalam pengembangan aplikasi untuk Android. Para developer sudah tidak asing dengan Android Development Tools yang suka nge-hang di laptop mereka, kehadiran Android Studio dengan Gradle yang cukup asing karena konsep pengembangan aplikasi jadi berbeda, tidak aneh jika emulator Android malah menjadi awal dari proposal pengadaan laptop baru, dan menerbitkan aplikasi mereka di Google Play untuk meraup rezeki dari aplikasi yang mereka kembangkan.
Selain menggunakan teknologi native dengan Java atau NDK, para developer Android pun ada yang mencoba mengembangkan aplikasi hybrid dengan paduan teknologi web (HTML, CSS, dan Javascript) dan native menggunakan sebuah alat yang dinamakan PhoneGap. Dan salah satu tantangan terbesar para developer Android adalah adanya fragmentasi versi Android yang sangat beragam.

5. Antusias dengan teknologi Google

Google dengan teknologinya yang beragam, berhasil menggaet para developer untuk menggunakan teknologinya. Misal siapa sih yang ga kenal dengan Google Maps, banyak yang menggunakan teknologi tersebut dan menempelkan kode Javascript untuk menampilkan suatu lokasi di website yang mereka kembangkan. Bahkan ada pula yang membangun sistem informasi geografis dengan mengandalkan Google Maps. Tidak hanya itu developer Android pun ada yang menggunakan sebuah teknologi push notification yang dirilis Google.
Seiring perkembangannya Google pun berhasil mewadahi developer dan penelitinya dengan menciptakan sebuah framework untu Javascript yaitu Angular.js, dan dua bahasa pemrograman baru yaitu Go dan Dart. Angular.js sendiri punya slogan The Superhero Framework, yang dirilis oleh Google untuk membantu web developer dalam membangun single page application. Lalu ada juga orang yang rela pindah dari bahasa pemrograman yang biasa di gunakan untuk menggunakan Go di kesehariannya baik untuk ngulik ataupun kerjaan. Mereka yang menggunakan Go berpendapat bahwa Go memiliki kecepatan yang tinggi saat proses kompilasi dan memiliki dukungan concurrency yang sangat memukau. Lalu ada Dart yang diklaim sebagai superset dari Javascript, web developer dapat menggunakan sintaks – sintaks mirip Java tapi untuk membangun kode Javascript. Seperti kita tahu di Javascript tidak ada keyword seperti class, fitur static type, dan modifier seperti private atau protected. Itulah kenapa Dart hadir dan menjadi salah satu hal yang sedang menjadi daya tarik Google yang terbaru.
hanya untuk mengikuti konferensi yang diselenggarakan Google atau yang melibatkan Google.

6. Punya kemampuan googling khusus

Tidak semua developer mempunyai keahlian khusus dalam Googling, hanya beberapa diantaranya yang niat mencari berbagai perintah khusus untuk melakukan Googling yang lebih efektif. Misal saja, seorang developer ingin mencari jurnal internasional tentang kecerdasan buatan maka dia akan melakukan pencarian dengan mengetikkan kata kunci “artificial intelligence international journal filetype:pdf” atau “artificial intelligence proceeding filetype:pdf”. Wah apa itu filetype:pdf? Google akan melakukan pencarian dengan kata kunci yang diberikan dan akan memberikan hasil pencarian berupa tautan yang langsung menuju file PDF tanpa tercampur dengan tautan halaman web atau format file lain.
Bedanya dengan developer yang belum mengenal teknik googling, pasti tidak akan pernah mengetikkan filetype:pdf atau perintah khusus lainnya. Alhasil waktu pencarian pun habis karena developer tersebut nyangkut di halaman web yang diklik dari hasil pencariannya, niat ingin mencari jurnal internasional malah baca artikel lain.

7. Menggunakan layanan gratis Google

Nah kalau developer yang ini biasanya lebih memilih layanan gratis Google karena sudah terbiasa atau belum kenal dengan layanan dari kompetitornya. Misalnya ketika ingin mengintegrasikan peta online ke dalam aplikasi yang dikembangkannya, Google Maps menjadi pilihan utama dibandingkan penyedia peta online lainnya. Ketika mengembangkan aplikasi web pun lebih memilih Google Chrome karena butuh Postman dan extension lainnya. Bahkan ada beberapa developer yang memilih Google Chrome karena memiliki sentimen terhadap penyedia lainnya. Google Hangout, Docs, dan Gmail pun menjadi alat yang tidak lepas untuk menunjang pengembangan aplikasi serta kolaborasi antar tim. Tidak lupa dengan adanya portal Google Developer, mencari referensi untuk pengembangan aplikasi pun lebih mudah karena dokumentasi yang disediakan Google sangat memukau.

8. Kepo dengan perkembangan Google

Tidak hanya soal teknologi saya yang menjadi perhatian para developer, berita soal saham Google, keterlibatan kedua founder Google, arsitektur kantornya yang unik, hingga gosip kedua founder Google pun tak luput menjadi perhatian para developer. Walaupun diluar konteks, informasi – informasi ini menambah keunikan Google bagi para developer. Tentu saja tidak aneh bila kita melihat artikel “Siapakah orang terkaya di dunia ini”, “Siapakah orang terkaya di bidang IT”, “Perusahaan IT apakah yang paling maju”, pasti jawabannya akan ada Google di artikel tersebut.
Sistem kerja di Google pun menjadi perhatian para developer luar yang ingin bekerja ataupun magang di Google. Karena suasananya yang tampak sangat menyenangkan, tak heran bila Google memiliki developerdeveloper hebat yang membuat bisnis mereka semakin maju. Dan tak luput pula acara – acara yang diusung Google seperti Google I/O menjadi konsumsi bagi beberapa developer yang menaruh perhatian terhadap Google. Bahkan ada yang rela jauh – jauh dari Asia ke Amerika Serikat

9. Menjadi komunitas Google

Wah kalau developer yang satu ini selain sering menggunakan teknologi dari Google, mereka aktif juga menjadi penyambung lidah Google kepada komunitas di negaranya. Sebut saja Google Developer Group Indonesia yang pernah mengadakan mini-conference di Bandung dan kota lainnya. Mereka biasanya beranggotakan perorangan, komunitas, dan perusahaan. Selain menyampaikan apa saja yang mereka bangun dengan teknologi Google, mereka pun memberikan informasi seputar Google bagi komunitas lainnya.
Selain itu ada juga Google Student Ambassador yang beranggotakan mahasiswa. Tentu saja mereka menjadi duta dari misi penyebaran teknologi Google yang memang diperuntukkan bagi khalayak ramai. Mereka tidak hanya berisi developer, mahasiswa dengan latar belakang bukan developer pun ikut gabung karena mempunyai ketertarikan terhadap misi dan produk Google.
Dengan hadirnya komunitas Google ini, tidak akan aneh bila kita akan menjumpai acara yang di-extend dari acara pusatnya. Misal kita akan menemukan Google I/O Extended di berbagai kota di Indonesia.

10. Menjadi karyawan Google

Mungkin sebuah kesempatan yang sangat beruntung bila dapat bekerja di Google. Tak hanya mengetahui perkembangan teknologi Google dari dekat, mungkin developer yang satu ini akan terjun langsung dalam pengembangan teknologi tersebut. Bila mempunyai kemampuan yang sesuai, developer ini mungkin dapat terlibat langsung dalam pengembangan Google Chrome, Android, Google Maps, dan produk lainnya. Tak pelak para karyawan Google ini pun sering manggung menjadi pemateri di berbagai konferensi internasional.
Selain menjadi karyawan, bagi yang sedang kuliah magister atau doktoral pun dapat mengajukan proposal ke Google untuk melakukan penelitian disana. Dengan adanya infrastruktur dan teknologi Google, para mahasiswa tingkat lanjut tersebut dapat melakukan penelitian dengan lebih mumpuni. Google tidak hanya bergerak dalam bisnis teknologi informasi saja, mereka pun aktif dalam melakukan riset dan mempublikasinnya di Google Research. Di satu sisi, mereka maju dengan bisnis mereka. Bersama para karyawan dan mahasiswa tingkat lanjut mereka meningkatkan ilmu pengetahuan dengan melakukan penelitian. Mungkin Google bukanlah sebuah perusahaan tapi bisa dikatakan sebagai Perguruan Tinggi juga :D.

Buat Aplikasi Android Tanpa Koding di Lima Situs Ini

07.44 Posted by Unknown No comments
Indonesia merupakan salah satu surga smartphone Android. Puluhan juta pengguna Android saat ini ada di Indonesia. Pangsa pasar yang begitu besar tentu sayang sekali jika dibiarkan. Apabila pembaca merupakan pengusaha dan memiliki produk untuk dipasarkan, jangan berfikir dua kali untuk melakukan penetrasi ke pasar Android.
Pembaca mungkin berfikir bahwa membuat aplikasi Android itu susah, harus jago koding, harus jago Java, harus anak ilmu komputer. Tapi sekarang tidak lagi, sudah ada banyak aplikasi maupun situs yang memungkinkan kita membuat aplikasi Android tanpa repot-repot belajar Java, tanpa harus jago koding, tanpa harus jadi anak ilmu komputer, cukup drag and drop dan beberapa pengaturan sedikit, maka aplikasi Android kita sudah jadi.

Appery.io

appery
Appery.io adalah salah satu situs yang pertama kali menawarkan pengembangan aplikasi mobile enterprise dengan backend service terintegrasi dan kaya akan plugin API yang akan menyederhanakan integrasi dengan service cloud dan sistem enterprise. Appery.io menggabungkan kemudahan pengembangan visual dengan kekuatan dari JavaScript untuk membuat aplikasi mobile di berbagai perangkat dengan cepat.
Appery.io sudah cukup dikenal didunia pengembangan aplikasi mobile. Lebih dari 30 situs pernah membahas Appery.io dalam artikelnya sejak tahun 2012. Beberapa diantaranya ialah InfoWorld, SDTimes, TechTarget, CloudTimes, ChinaTimes, infoTech, ComputerWorld, dll.
Appery.io memiliki 5 pilihan paket, yaitu Starter, Standard, Pro, Premium, dan Enterprise. Untuk pengguna awal kita bisa menggunakan paket Starter yang tersedia gratis untuk 1 aplikasi dengan maksimum 3 halaman. Meskipun gratis namun Appery.io tetap memberikan jatah 1.000.000 API call, penyimpanan 1GB, serta tetap memberikan dukungan melalui Customer Service maupun Technical Servicenya. Lebih detail tentang harga tiap paket kunjungi halaman http://appery.io/pricing/.
appery_harga
Karena Appery.io tersedia melalui cloud maka tidak perlu ada yang kita unduh atau pasang, yang kita butuhkan hanya peramban web terkini agar fitur-fitur Appery.io dapat berjalan dengan baik. Tersedia editor visual untuk melakukan drag and drop komponen untuk membangun antarmukanya. Setelah selesai aplikasi yang dibuat tidak hanya tersedia untuk Android tapi juga iOS dan Windows Phone.

AppMachine

appmachine
Selanjutnya adalah AppMachine, situs ini dapat kita gunakan untuk membuat aplikasi android maupun aplikasi iOS dengan tampilan yang professional. AppMachine menyediakan antarmuka drag and drop dan dikombinasikan bersama berbagai macam building block yang menawarkan beragam fitur seperti informasi, foto, video, dll.
Sayangnya menggunakan AppMachine cukup menguras kantong. Agar dapat membuat aplikasi Android kita harus mendaftar di paket Plus seharga $49, sedangkan paket yang paling murah yaitu Basic seharga $19 namun hanya menyediakan aplikasi HTML5.
appmachine_harga

AppMakr

appmakr

Dengan AppMakr kita bisa membuat aplikasi Android berkualitas tanpa koding. Aplikasi yang dibuat juga dirilis atas nama kita bukan atas nama AppMakr. Kita bisa menggunakan AppMakr secara gratis dengan adanya iklan diaplikasi yang kita buat atau apabila tidak ingin ada iklan di aplikasi yang kita buat, serta fitur-fitur lainnya, kita bisa mendaftar disalah satu dari dua paket yang berbayar seharga $1 perbulan atau $9 perbulan.
AppMakr tersedia dalam 14 bahasa Internasional yaitu Bahasa Inggris, Bahasa Arab, Bahasa Mandarin, Bahasa Spanyol, Bahasa Perancis, Bahasa India, Bahasa Jepang, Bahasa Persia, Bahasa Portugis, Bahasa Sinhala, Bahasa Tamil, Bahasa Thailand, Bahasa Turki, dan Bahasa Indonesia.
Seperti situs lainnya, AppMakr memiliki antarmuka yang memudahkan kita dalam membuat aplikasi Android, cukup drag komponen dari sebelah kiri ke jendela smartphone yang ada ditengah. Header, ikon, serta gambar latar belakang juga tersedia.
appmakr2

Appy Pie

appypie
Appy Pie adalah situs selanjutnya yang dapat membuat aplikasi Android tanpa koding. Tidak perlu ada yang dipasang atau diunduh, cukup dengan drag and drop untuk membuat aplikasi yang diinginkan. Setelah selesai aplikasi yan gdibuat dapat dipublish ke Play Store maupun Apple App Store. Selain Android dan iOS, aplikasi yang dibuat juga dapat berjalan di Blackberry, Windows dan Kindle. Situs seperti Mashable, Wired, TechCrunch, Forbes, Gigaom, ZDNet, TNW, dan VentureBeat pernah membahas Appy Pie dalam situsnya.
Appy Pie sekarang juga menyediakan fitur Game Builder. Dengan fitur ini kita juga bisa membuat mobile game.
gamebuilder
Tersedia empat pilihan paket yaitu Free, Basic, Gold, dan Platinum. Paket Free tersedia secara gratis namun hanya bisa membuat aplikasi untuk HTML5 dan Android dan fitur yang sangat terbatas serta terdapat iklan dalam aplikasi kita. Untuk mendapatkan fitur yang lebih lengkap, paket Basic tersedia seharga $7 perbulan, peket Gold $19 perbulan, dan paket Platinum seharga $33 perbulan.

Good Barber

goodbarber
GoodBarber memiliki pilihan tema yang banyak dan sangat cantik. Ingin menggunakan tema awan atau game? Semua ada. 350 lebih ikon dengan desain yang sangat halus tersedia untuk digunakan, selain itu ada juga lebih dari 600 Font Google yang dapat dipilih untuk mempercantik tampilan aplikasi kita. Melalui situs ini kita bisa membuat aplikasi Android, iPhone, serta aplikasi web untuk mobile.
Semua yang ditawarkan oleh GoodBarber sayangnya tidak datang secara gratis, kita harus merogoh kocek cukup dalam untuk menggunakan situs ini. Kunjungi halaman resminya untuk informasi lebih lanjut kunjungi halaman http://www.goodbarber.com/pricing/

Update

MIT App Inventor

App Inventor merupakan proyek dari Massachuset Institute of Technology (MIT) yang bertujuan mengajarkan semua orang (terutama pemula) untuk membuat aplikasi Android dengan block-based programming tool. Awalnya aplikasi ini dikembangkan oleh Professor Hal Abelson di Google. App Inventor juga berjalan di web yang dipelihara oleh MIT Media Lab bekerja sama dengan MIT Computer Science and Artificial Intelligence Lab (CSAIL). App Inventor mendukung lebih dari 3 juta pengguna dari 195 negara. Aplikasi ini digunakan lebih dari 100 ribu pengguna aktif setiap minggunya yang telah membuat lebih dari 7 juta aplikasi Android.
MIT App Inventor 2
Tampilan yang sederhana dari App Inventor memungkin pemula untuk belajar membuat aplikasi Android dengan lebih mudah. Cukup drag and drop Pallete dari sebelah kiri kebagian Viewer, dan setiap komponennya bisa diatur nilainya melalui bagian Properties. Disebut menggunakan block based programming tool karena saat membuat tampilan aplikasi ini di bagian Viewer, kita menyusun komponen-komponennya dalam bentuk blok-blok komponen. yang saling bertumpukkan.